Doc Pribadi |
AKU DAN BUKU TUA
Oleh Hidayatul Ilmiah
“Anak-anak
tidak membaca buku karena Berbagai faktor. Pertama, akses ke buku sulit. Bila
mereka disodori buku-buku yang sesuai, maka mereka bakal senang hati membacanya"
kata Nirwan Ahmad Arsuka Inisiator Pustaka Bergerak”. Kata-kata itu semakin
mengingatkanku pada cerita bagaimana pertama kalinya aku mulai menyukai buku
dan dunia literasi.
Kala
itu aku masih sangat belia, tepatnya kelas 3 Sekolah Dasar. Seperti halnya
anak-anak kecil pada umumnya aku sangat menyukai cemilan manis dan mamaku
selalu membawakanku cemilan manis selepas beliau pulang bekerja, jujur saja hal
tersebut lah yang membuatku sangat antusias menunggunya pulang. Tetapi sore itu
sangat amat berbeda dari biasanya, mamaku tidak membawa cemilan manis melainkan
2 buah buku, Buku pertama bersampul abu-abu tua dengan tulisan bercetak tebal
berwarna putih terang “Matematika”, lalau ku lihat buku berikutnya bersampul
merah yang terlihat agak kusam karena termakan usia dengan tulisan diatasnya
“Bahasa dan Sastra Indonesia”. Karena sangat penasaran dengan Sastra Indonesia
lantas ku buka buku tersebut, halaman
demi halaman ku lihat tampak biasa saja tak ada hal yang membuatku tertarik dan
antusias membacanya, sampailah pada bab jenis-jenis puisi lama aku berhenti dan
mulai membacanya dengan seksama, Beberapa kali ku ulang membaca puisi-puisi tersebut
namun tetap saja aku tidak bisa memahami makna dari puisi-puisi itu. Dari
beberapa contoh puisi yang ada, hanya 3 judul puisi yang masih aku ingat sampai
sekarang, yaitu : Shanghai, Doa dan Aku. Meski aku tak memahami makna puisi
tersebut tapi aku tetap menyukainya, seperti ada sesuatu yang menarik dan indah
dalam untaian kata-kata itu. Itulah awal mulanya aku mulai menyukai buku.
Kegemaranku
membaca buku pun berlanjut di Sekolah Menengah Pertama, saat itu aku sangat
menyukai novel-novel bergenre romantis. Suatu sore aku melihat tumpukan novel diatas
meja belajarku hal tersebut membuatku tersadar bahwa aku harus merubah buku
bacaanku dari novel–novel cerita cinta romantis menjadi buku-buku yang penuh
dengan motivasi dan wawasan. Aku beranggapan jika aku merubah genre buku bacaan
yang penuh dengan wawasan hal itu akan sangat bermanfaat untukku dimasa depan.
Lalu
saat Sekolah Menengah Kejuruan aku mulai membeli buku-buku Self Improvement dan biografi tokoh-tokoh sukses seperti Jack Welch
CEO General Electric, Lee Byung chul
Founder Samsung Group, Jack Ma Founder Alibaba Group dan masih banyak lagi.
Membaca buku tersebut ternyata membuatku semakin addicted pada buku-buku tebal, sehingga tanpa sadar koleksi buku Self Improvement dan biografi
tokoh-tokoh sukses yang ku miliki sudah seperti perpustakaan pribadi.
Aku sangat bersyukur karena mamaku
membawakanku buku tua itu. Hal tersebut membuatku sadar bawasanya peran orang
tua sangatlah penting bagi dunia literasi anak. Jika orang tua ingin membuat
anaknya gemar membaca haruslah sedini mungkin mengenalkan buku pada anak dengan
memberikan buku sesuai minat sang anak. Cara meningkatkan minat baca anak bisa
diawali dengan memberikan buku dongeng yang penuh gambar berwarna-warni agar
sang anak lebih antusias dan tertarik terhadap buku. Semakin lama anak akan
terbiasa dengan buku bacaan dan menjadi gemar membaca. #SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga