Sabtu, 06 Juli 2019

AKU DAN BUKU TUA

Doc Pribadi

AKU DAN BUKU TUA
Oleh Hidayatul Ilmiah
“Anak-anak tidak membaca buku karena Berbagai faktor. Pertama, akses ke buku sulit. Bila mereka disodori buku-buku yang sesuai, maka mereka bakal senang hati membacanya" kata Nirwan Ahmad Arsuka Inisiator Pustaka Bergerak”. Kata-kata itu semakin mengingatkanku pada cerita bagaimana pertama kalinya aku mulai menyukai buku dan dunia literasi.
Kala itu aku masih sangat belia, tepatnya kelas 3 Sekolah Dasar. Seperti halnya anak-anak kecil pada umumnya aku sangat menyukai cemilan manis dan mamaku selalu membawakanku cemilan manis selepas beliau pulang bekerja, jujur saja hal tersebut lah yang membuatku sangat antusias menunggunya pulang. Tetapi sore itu sangat amat berbeda dari biasanya, mamaku tidak membawa cemilan manis melainkan 2 buah buku, Buku pertama bersampul abu-abu tua dengan tulisan bercetak tebal berwarna putih terang “Matematika”, lalau ku lihat buku berikutnya bersampul merah yang terlihat agak kusam karena termakan usia dengan tulisan diatasnya “Bahasa dan Sastra Indonesia”. Karena sangat penasaran dengan Sastra Indonesia lantas ku buka buku tersebut,  halaman demi halaman ku lihat tampak biasa saja tak ada hal yang membuatku tertarik dan antusias membacanya, sampailah pada bab jenis-jenis puisi lama aku berhenti dan mulai membacanya dengan seksama, Beberapa kali ku ulang membaca puisi-puisi tersebut namun tetap saja aku tidak bisa memahami makna dari puisi-puisi itu. Dari beberapa contoh puisi yang ada, hanya 3 judul puisi yang masih aku ingat sampai sekarang, yaitu : Shanghai, Doa dan Aku. Meski aku tak memahami makna puisi tersebut tapi aku tetap menyukainya, seperti ada sesuatu yang menarik dan indah dalam untaian kata-kata itu. Itulah awal mulanya aku mulai menyukai buku.
Kegemaranku membaca buku pun berlanjut di Sekolah Menengah Pertama, saat itu aku sangat menyukai novel-novel bergenre romantis. Suatu sore aku melihat tumpukan novel diatas meja belajarku hal tersebut membuatku tersadar bahwa aku harus merubah buku bacaanku dari novel–novel cerita cinta romantis menjadi buku-buku yang penuh dengan motivasi dan wawasan. Aku beranggapan jika aku merubah genre buku bacaan yang penuh dengan wawasan hal itu akan sangat bermanfaat untukku dimasa depan.
Lalu saat Sekolah Menengah Kejuruan aku mulai membeli buku-buku Self Improvement dan biografi tokoh-tokoh sukses seperti Jack Welch CEO General Electric, Lee Byung chul Founder Samsung Group, Jack Ma Founder Alibaba Group dan masih banyak lagi. Membaca buku tersebut ternyata membuatku semakin addicted pada buku-buku tebal, sehingga tanpa sadar koleksi buku Self Improvement dan biografi tokoh-tokoh sukses yang ku miliki sudah seperti perpustakaan pribadi.
           Aku sangat bersyukur karena mamaku membawakanku buku tua itu. Hal tersebut membuatku sadar bawasanya peran orang tua sangatlah penting bagi dunia literasi anak. Jika orang tua ingin membuat anaknya gemar membaca haruslah sedini mungkin mengenalkan buku pada anak dengan memberikan buku sesuai minat sang anak. Cara meningkatkan minat baca anak bisa diawali dengan memberikan buku dongeng yang penuh gambar berwarna-warni agar sang anak lebih antusias dan tertarik terhadap buku. Semakin lama anak akan terbiasa dengan buku bacaan dan menjadi gemar membaca. #SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga


Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?